Photobucket
▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲

Minggu, 27 November 2011

Yang Muda Yang Berbisnis

Kata siapa anak-anak muda jaman sekarang hanya bisa membuat orang tua susah?
Tidak semua anak-anak muda jaman sekarang hidupnya hanya menyusahkan orang tua. Mau bukti?
Saat ini banyak sekali anak-anak muda yang mencoba untuk hidup mandiri, yaitu dengan membuka suatu usaha bisnis. Setidaknya, usaha yang didirikan mereka bisa menambah "uang saku" sehingga mereka tidak perlu lagi meminta uang pada orang tuanya.
Anak muda memiliki potensi yang luar biasa untuk mengejar impian-impian dalam hidup. Coba ubah mindset dengan sedini mungkin melakukan bisnis. Jangan tunggu tamat sekolah atau tamat kuliah, lakukan sekarang juga. Kalau anak muda tidak berani untuk berbisnis, "Apa kata dunia!" (Hafizzuddin, S.E., Owner & Founder RAJAGUNG)
Disini saya mengambil contoh Hendy Setiono. Masih asing di telinga kita dengan nama tersebut. Tapi dia adalah anak muda yang mendirikan perusahaan dengan omzet bisnisnya lebih dari Rp 1 miliar per bulan. Anak muda asal Surabaya ini adalah Presiden Direktur Kebab Turki Baba Rafi Surabaya.

Kebab Baba Rafi berdiri sejak tahun 2003 hingga kini telah memiliki lebih dari 300 outlet di 16 kota yang tersebar di seluruh Indonesia. Awal ia mendirikan bisnis ini, ia terinspirasi saat ia mengunjungi ayahnya yang bertugas di perusahaan minyak di Qatar. Ia mengamati kedai kebab yang ada disana sang ramai dikunjungi warga setempat. Karena penasaran, Hendy lantas mencoba kebab tersebut dan ternyata rasanya sangat enak. Dari situ, terbersit pikiran untuk mencoba usaha yang sama di Indonesia dengan alasan di Indonesia belum ada usaha sejenis.
Sekembalinya ke Surabaya, Hendy langsung menyusun strategi bisnis dan ia mengajak temannya, Hasan Baraja sebagai partner. Mereka memulai bisnis dengan serius dan tidak asal-asalan. Mereka membuka usaha menggunakan gerobak. Alasannya, selain hanya memerlukan modal yang tidak terlalu banyak, berjualan kebab menggunakan gerobak lebih fleksibel daripada harus membuka kedai permanen.
Pada awal Hendy ingin berwirausaha, Hendy tidak mendapatkan restu dari orang tuanya. Mereka menginginkan Hendy menjadi orang kantoran seperti ayahnya. Terlebih dia harus memutuskan untuk berhenti kuliah di tahun kedua Informatika ITS. Tapi, ia ingin membutktikan bahwa usaha bisnis yang ia dirikan akan sukses dan bukan hanya sekedar iseng. Sampai pada akhirnya sekarang Baba Ravi benar-benar sukses dan beromzet miliaran rupiah per bulan.
Dari cerita singkat di atas, dapat kita ambil contoh dari keuletan dan keinginan Hendy, owner Kebab Turki Baba Ravi, yang sangat besar untuk mendirikan sebuah bisnis kebab di Indonesia. Memang tidak mudah untuk mendirikan usaha ini pada awalnya. Tapi, keyakinan Hendy bahwa suatu saat usahanya ini akan berhasil, ternyata membuahkan hasil yang sangat nyata sekarang.
Kita sebagai anak muda, coba ubah mindset sedini mungkin untuk melakukan bisnis. Tidak perlu menunggu lulus sekolah atau lulus kuliah.
Semoga terinspirasi. Semangat! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar