Kutipan di atas merupakan potongan sinopsis novel "Hujan dan Teduh" yang ditulis oleh Wulandari Dewatra. Perempuan yang lahir pada tanggal 21 Juli 1990 ini merupakan mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Indonesia.
Novel dengan tebal 250 halaman dan dengan ukuran 13x19 cm ini, cukup membuat pembaca merasa bingung dengan membaca sinopsisnya apalagi dengan judul "Hujan dan Teduh" yang dirasa tidak ada kaitannya dengan sinopsis. Tetapi disini merupakan nilai jual novel yang telah menyabet sebagai juara pertama "100% Roman Asli Indonesia".
Novel ini menceritakan tentang kehidupan masa lalu dan masa kini seorang cewek bernama Bintang. Di masa lalu, saat dia SMA, dia pernah berpacaran diam-diam dengan teman sekolahnya bernama Kaila, yang Kaila sendiri adalah seorang cewek juga. Namun,mereka tetap punya pacar cowok untuk menutupi aib mereka kalau ternyata mereka adalah lesbian.
Saat SMA, Kaila pacaran dengan seorang cowok bernama Daniel. Secara tidak sengaja, Daniel melihat foto Kaila sedang berciuman dengan Bintang dan akhirnya dia tahu bahwa Kaila lesbian. Foto itu disebarkan di sekolah hingga Bintang dikucilkan di seluruh sekolahnya. Kaila yang merasa sangat malu dan tidak tahan dengan tekanan batin akhirnya memutuskan untuk keluar dari sekolah sampai pada akhirnya dia bunuh diri.
Di masa kini, diceritakan bahwa Bintang sudah kuliah. Dia bertemu dengan seorang cowok bernama Noval. Pada awalnya, mereka sempat terjadi kesalahpahaman kecil. Namun, itu tidak berlangsung lama. Setelah masalah di antara kedua selesai, benih-benih cinta mulai tumbuh di antara mereka. Akhirnya mereka pacaran meskipun terkadang Bintang masih merasa bersalah mempunyai pacar karena teringat oleh Kaila.
Awal hubungan mereka berjalan baik-baik saja hingga akhirnya ada suatu masalah besar yang harus dihadapi. Bintang hamil. Gaya berpacaran mereka yang telah melampaui batas dan nafsu yang tidak dapat mereka kontrol, membuahkan suatu bencana bagi mereka sendiri. Bintang sangat kecewa dengan Noval yang tidak mau bertanggungjawab atas kehamilannya dan selalu bersikap dingin. Apalagi, Noval pernah ketahuan berselingkuh.
Seiring berjalannya waktu, Bintang pun sadar akan dosa yang ditanggungnya, dan Bintang meminta Noval agar mereka bisa pacaran dengan normal tanpa melakukan hubungan terlarang itu. Namun, Noval tidak mau, ia tetap bersikeukeuh agar ia tetap bisa melakukan “hubungan” dengan Bintang. Noval juga menghina Bintang sebagai pelacur dan menyumpahi Bintang bahwa tidak akan ada cowok yang mau dengannya setlah dia putus dengan Noval. Di situ, Bintang sangat kesal dan sangat kecewa akhirnya Bintang memutuskan agar mereka putus.
Beberapa waktu berlalu, Noval sadar akan kesalahannya dan dia sangat menyesal. Tapi saying, Bintang sudah terlanjur mengajukan aplikasi beasiswa S-2 ke Amerika dan dia harus berangkat dalam waktu dekat. Noval berusaha keras agar Bintang mau balik lagi, dan Bintang menyetujuinya dengan syarat Noval sanggup menunggunya sampai ia selesai kuliah.
Selama di Amerika, Bintang sering sakit perut. Ternyata sakit perutnya diakibatkan oleh efek samping kecerobohan dan kebodohannya dulu, ketika dia memutuskan untuk melakukan aborsi. Rahimnya infeksi sehingga satu-satunya cara ialah dengan melakukan operasi pengangkatan rahim, dan hal itu yang membuat Bintang tidak akan bisa mempunyai anak untuk selamanya.
Setelah Bintang balik ke Indonesia , Bintang akhirnyamemilih untuk memutuskan hubungannya dengan Noval karena takut mengecewakan Noval. Bintang berpikir jika mereka menikah nanti, Bintang tidak akan bisa memberikan anak untuk Noval. Noval yang sungguh-sungguh berharap agar Bintang mau mempertahankan hubungannya, kecewa. Dia juga sangat marah sewaktu Bintang ketahuan bermesraan dengan cowok lain. Sebenarnya Bintang sengaja melakukannya agar Noval tahu dia minta putus karena sudah punya cowok lain. Namun, meskipun Bintang sudah melakukan usaha agar Noval menjauhinya, tetap saja Noval bersikeukeuh ingin kembali pada Bintang.
Akhir bagian dari cerita ini menggantung. Kita memang disuruh menebak-nebak sendiri, apakah Bintang akan menerima Noval kembali atau tidak.
Secara keseluruhan novel ini enak dibaca. Bahasa dan gaya penulisannya yang sedikit susah dimengerti pada awal bagian, ditutupi oleh bahasa dan gaya yang sederhana pada bagian tengah hingga akhir bagian. Alur yang maju mundur membuat pembaca terkadang bingung. Kurang jelasnya pemisah antara menceritakan masa lalu dan masa kini Bintang juga membuat pembaca kurang nyaman membacanya. Penulis bisa membawa emosi pembaca pada saat klimaks. Kemudian, pada akhir cerita yang menggantung, pembaca seakan dibuat penasaran oleh penulis dan pembaca disuruh untuk menentukan akhir ceritanya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar