Photobucket
▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲▼▲

Minggu, 13 November 2011

Semakin Dewasa Semakin Galau


Mungkin di antara kita ada yang sedikit tertawa kecil mendengar kata “galau”. Judul di atas ini saya hubungkan dengan fenomena yang terjadi di sekitar kampus saya. Yap, fenomena yang sedang terjadi ialah mahasiswa sedang galau, yaitu sangat “demen”  membuka akun jejaring sosial seperti facebook , twitter, dan yang lainnya saat jam mata kuliah berlangsung. Lebih parahnya, mereka membuka akun-akun tersebut saat dosen menjelaskan suatu materi yang berkaitan dengan mata kuliahnya. Padahal, yang mereka lakukan hanyalah update status yang berisi tentang curhatan masalah pribadi mereka dan hal-hal yang kurang penting lainnya.
Tidak saya pungkiri, kadang saya juga melakukannya. He he he
Sangat miris sebenarnya melihat keadaan seperti ini. Seorang mahasiswa yang seharusnya sudah memikirkan nasib bangsanya ke depan, ini masih “galau” dengan masalah pribadi yang mereka share di tempat umum. Bangsa yang sudah benar-benar membutuhkan penerus, istilahnya “iron stock” untuk meneruskan dan memperbaiki bangsa ini, kok malah generasi penerusnya sibuk dengan menggembor-gemborkan kehidupan pribadi mereka di tempat umum?
Waktu yang seharusnya bisa benar-benar dimanfaatkan untuk mendengarkan, memperhatikan dan meresapi apa yang dosen berikan menjadi semakin sedikit. Tidak sedikit pula mahasiswa yang masuk kelas hanya duduk, absen, membuka akun, kemudian keluar kelas.
Mengapa hal ini terjadi?
Biasanya mereka menggunakan alasan “sebagai hiburan” untuk apa mereka membuka jejaring sosial pada saat mata kuliah berlangsung. Selain itu, mereka berpendapat bahwa cara mengajar dosen sangat membosankan sehingga mereka istilahnya mencari sebuah “pencerahan” agar tetap nyaman berada di kelas. Saya sendiri juga mempunyai alasan yang sama karena saya juga seorang mahasiswa. Tapi, alasan seperti itu merupakan suatu alasan yang dinilai tidak tepat, karena sebuah hiburan seperti membuka akun-akun tersebut bisa diperoleh pada saat diluar jam mata kuliah berlangsung. Sebenarnya alasan yang tepat adalah saya dan mereka sama saja, TIDAK DEWASA.
Sepertinya memang benar ada pepatah yang mengatakan, “tua itu pasti, dewasa itu pilihan”. Kedewasaan generasi muda saat ini dirasa kurang sekali. Kesadaran akan pentingnya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya juga masih sangat kurang. Kalau dipikir-pikir lagi, juga tidak ada salahnya membuka akun jejaring sosial tersebut, tapi waktunya saja yang tidak pas. Jangan sampai “kegalauan” yang ada pada diri masing-masing dibawa ke kelas.
Manfaat sebenarnya dari jejaring sosial itu banyak, tapi masih banyak di antara kita yang kurang bisa memanfaatkannya. Seperti facebook, kita bisa menggunakannya untuk mengutarakan pendapat tentang keadaan negeri ini, bukan berisi caci maki untuk pemerintah, tapi lebih memberikan solusi yang baik. Selain itu, di facebook kita bisa membuat sebuah grup yang nantinya digunakan untuk membahas materi-materi kuliah dan tugas-tugas, dengan begitu secara tidak langsung kita sama saja dengan belajar kelompok.
Jadi, mulai sekarang ganti status yang awalnya berisi tentang “kegalauan” dan hal-hal yang tidak penting lainnya menjadi sebuah tulisan yang berbobot dan suatu hal yang bermanfaat selain sebagai hiburan saja. Karena apa? Karena mahasiswa harus dewasa dan bukan lagi zamannya untuk “galau”.
J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar